Cerita Hari Ke-15: Ba’arak Ketupat dan Kreativitas Anak-Anak Desa
M. Zakiyuddin Munziri
Minggu, 30 Juli 2023
Pagi itu, semangat kami berkelana ke Anjir Pasar untuk mengisi perbekalan dan menjamu perut yang lapar. Kami menikmati makan pagi dengan penuh canda tawa, memperkuat ikatan kebersamaan kami.
Sore harinya, Ziah melanjutkan kelas rajutan kreatifnya dengan anak-anak SD yang penuh semangat. Tak kalah seru, Dewi juga mengajarkan siswa SD cara membuat lampion yang indah. Ini adalah kelas terakhir untuk kelas lampion oleh Dewi, dan siswa-siswa begitu antusias dalam menggunting, mengembangkan balon, dan menyelesaikan karya mereka.
Sore beranjak, kami mengadakan silaturahmi dengan penduduk desa. Di rumah seorang warga yang akrab kami panggil "Akang," kami duduk-duduk santai dan mendengarkan cerita menarik tentang tradisi "Ba’arak Ketupat." Sungguh memukau mendapatkan wawasan tentang kebudayaan dan adat istiadat setempat.
Malam harinya, di Balai Desa tempat kami menginap, setelah menyantap makan malam bersama, kejutan tak terduga menanti kami. Dibawakan oleh-oleh berupa seblak, makanan lezat yang lama tidak kami temui. Setiap suapan seblak dipenuhi dengan kenangan dan rasa persahabatan yang semakin kuat di hati kami.
Kami tak dapat menyembunyikan kebahagiaan dalam setiap momen berharga yang telah kami alami selama KKN ini. Bersama-sama, kami belajar, berbagi, dan menciptakan kenangan tak terlupakan. Minggu ke-3 kami di desa Anjir penuh senyum, dan kami tak sabar menantikan petualangan selanjutnya dalam menjalani KKN Sosiologi bersama kelompok yang luar biasa ini. Hingga jumpa di artikel berikutnya!