Cerita Hari Ke-4: Membuka Jendela Bisnis, Pelatihan Kuliner Viral dari KKN Sosiologi

Cerita Hari Ke-4: Membuka Jendela Bisnis, Pelatihan Kuliner Viral dari KKN Sosiologi

Muhammad Huda Inayaturrahman

Muhammad Huda Inayaturrahman

Rabu, 19 Juli 2023


Pagi hari yang cerah menyapa kami di Desa Bambangin. Dengan semangat dan antusiasme, kami memulai kegiatan ke-3 KKN Sosiologi kami yang begitu dinantikan. Hari ini, fokus kami adalah memberikan pelatihan kewirausahaan dengan tema yang menarik, yaitu "Menjadikan Trend Cemilan Viral Sebagai Peluang Bisnis Di Era Digital". Kami yakin program ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat desa, terutama bagi ibu-ibu rumah tangga yang ingin memulai bisnis kecil-kecilan.

Ani, salah satu anggota kelompok kami, memiliki keahlian dalam memasak cemilan viral, seperti risol mayo yang sedang hits di media sosial. Sebagai narasumber, Ani akan mendemokan cara membuat risol mayo viral kepada ibu-ibu yang hadir dalam pelatihan. Diawali dengan persiapan bahan-bahan, hingga tahap memasak dan menggoreng, Ani dengan sabar menjelaskan langkah demi langkah dalam proses pembuatan risol mayo yang lezat.

Kami memilih tema ini karena kami melihat peluang besar di era digital yang memungkinkan usaha kecil seperti ini mendapatkan perhatian dari banyak orang. Media sosial telah menjadi platform yang kuat untuk mempromosikan produk dan mencapai pasar yang lebih luas. Oleh karena itu, selain membahas cara membuat risol mayo yang viral, kami juga memberikan pengetahuan tentang cara promosi dan membuat kemasan yang menarik.

Kegiatan pelatihan ini berjalan dengan meriah dan penuh antusiasme. Ibu-ibu yang mengikuti pelatihan tampak begitu bersemangat untuk mencoba membuat risol mayo sendiri. Mereka bergantian mencicipi proses pembuatan kulit risol, hingga menggorengnya dengan hati-hati. Tidak hanya itu, kami juga mengajarkan tentang pentingnya kualitas produk dan bagaimana menjaga kebersihan saat memasak.

Sambil berkreasi dengan risol mayo, ibu-ibu saling bertukar cerita dan tips tentang kuliner yang hits di desa. Mereka juga mendiskusikan potensi bisnis dan produk olahan apa lagi yang bisa mereka coba. Atmosfer kehangatan dan kebersamaan terasa begitu nyata di antara kami.

Tak lupa, kami juga memberikan informasi tentang penggunaan media sosial sebagai alat promosi yang efektif. Ibu-ibu belajar tentang kekuatan konten visual dan cara menarik minat calon pelanggan melalui foto dan video menarik dari produk mereka. Mereka juga diajarkan tentang cara menggunakan tagar dan cerita menarik untuk menarik perhatian lebih banyak orang.

Setelah pelatihan selesai, kami merasa sangat bahagia dan terharu mendengar beberapa testimoni dari ibu-ibu yang menghadiri acara tersebut. Salah satu ibu rumah tangga dengan senang hati berkata, "Kegiatannya ini bagus banar ding ai gasan kami-kami nih, lumayan kami dapat pengalaman hanyar lawan resep yang pian bari, jarang ada orang yang hakun membocorakan resep rahasianya, terima kasih banar kami lah ding atas program buhan pian ini."

Kegiatan ke-3 KKN Sosiologi kami di Desa Bambangin ini telah membawa manfaat besar dan inspirasi bagi masyarakat. Kami berharap pelatihan kewirausahaan ini dapat menjadi langkah awal bagi ibu-ibu untuk merintis bisnis kecil mereka sendiri dan mengambil kesempatan dalam dunia bisnis di era digital yang semakin berkembang. Semangat kami tidak surut, dan kami bersemangat untuk melanjutkan perjalanan kami menuju hari-hari yang penuh dengan pengalaman dan kebaikan.

Dokumentasi